Pages

Senin, 01 Juli 2013

Perkembangan secara Moskular dari Bayi sampai Remaja.

Perkembangan secara Moskular dari Bayi sampai Remaja.
Pertumbuhan otot rangka pada tahun pertama adalah hasil dari peningkatan  ukuran  serat individu  dan kemungkinan juga dipengaruhi oleh jumlah serat otot. Meskipun peningkatan terbesar dalam jumlah otot serat terjadi sebelum kelahiran. Dan selanjutnya peningkatan serat otot  tidak terjadi lagi selama tahun pertama setelah melahirkan. Peningkatan jumlah serat diperoleh  dari hasil  diferensiasi myoblasts ke sekunder myotubes dengan pembagian jumlah sel yang sudah ada.
Setelah
kelahiran, pertumbuhan otot  berasal dari peningkatan ukuran serat individu. Rata-rata serat otot ukuran saat lahir adalah sekitar 12 mikro meter. Diferensiasi serat otot berlanjut hingga postnatal. Saat kelahiran distribusi/pembagian  dari  Type serat otot  I  dari 28% sampai 41% di berbagai skeletal otot yang ada ditubuh manusia. Berukut ini adalah beberapa otot beserta lama proses pembentukannya,  pembentukan Intercosta  dan diafragma otot  dari Type serat I  membuthkan waktu 2 dan 7 bulan, soleus membutuhkan waktu pembentukan sekitar 8 -10 bulan.
Pembagian proporsi dari setiap type otot juga berbeda-beda antara setiap individu dalam seluruh otot rangka manusia hal ini berhubungan pula dengan usia individu tersebut. Contohnya  adalah pembagian  serat otot type 1 pada vastus lateralis orang dewasa laki-laki adalah sekitar 15 % namun rata rata  50 % (Malina, Bouchard, dan Bar-Or). Dan sebaliknya dengan usia tertentu tidak ditemukan pembagian proporsi  tipe otot I dalam otot vastus lateralis anak-anak dari 5 sampai 15 tahun. Dalam  sebuah studi kemudian menunjukan  pembagian serat otot type 1 pada umur 16 tahun yang kemungkin menunjukkan perubahan  yang terjadi relatif  signifikan.  Perubahan serat  terus berlanjut  dan berdiferensiasi sampai  postnatal, bahkan sampai sebelumnya dewasa muda.

Perubahan sifat kontraktil otot rangka
tergantung dari diferensiasi jenis serat itu sendiri. Otot-otot yang menjadi pembentuk otot postural mengalami proses pendewasaan yang  lambat. Hal ini mungkin berkaitan pula dengan kecepatan releksasi yang terjadi pada otot tersebut. Beberapa karakteristik dari tipe slow twict adalah kecepatan lambat mereka dalam berkontraksi dan waktu relaksasi lebih lama. Ternyata ini juga berkaitan pula dengan lama proses pembentukan dari otot. Relaksasi otot dan konstraksi otot adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Kontraktilitas  sifat otot yang diukur dengan menentukan ketegangan maksimal yang dapat dilakukan, waktu untuk melakukan ketegangan maksimal, dan dapat pula dengan penghitungan setengah kali relaksasi yang terjadi setelah melakukan konstraksi.

Para peneliti menemukan bahwa
ada kaitanya antara relaksasi dengan usia seseorang sebagai contoh adalah otot seorang anak yang awalnya lambat dalam releksasi setelah kontraksi tetapi kecepatan relaksasi setelah konstraksi naik 2 kali lipat antara 3 sampai 10 tahun. Dalam pemeriksaan lebih lanjut dari fenomena ini, para peneliti menemukan bahwa kecepatan kontraksi meningkat karena kemampuan otot untuk releksasi lebih cepat.Sebuah mekanisme yang mungkin untuk mengubah kecepatan konstraksi dari otot itu sendiri  adalah dengan  kalsium reuptake yang maksimal.

Kekuatan otot  pada anak-anak memiliki hubungan  antara pertumbuhan  tinggi dan berat badan. Perubahan kekuatan dikaitkan dengan peningkatan dalam ukuran otot dan pematangan otot itu sendiri. Ada beberapa karakteristik kekuatan yang dapat menentukan seberapa kuat seseorang  pada beban yang akan diberikan tergantung pula usia individu, termasuk luas penampang otot, jenis kelamin individu, ukuran tubuh,  jenis serat dan ukuran otot yang sedang dinilai.

Otot membentuk hanya 25% dari total massa tubuh pada saat lahir. Namun, antara 5 dan 17 tahun, otot sebagai proporsi dari total massa tubuh meningkat dari 41% menjadi 53% pada laki-laki.
Selama periode waktu yang sama  prosentase untuk perempuan, 41% dan 42%, tidak berubah secara signifikan.
Tingkat kenaikan kekuatan isometrik naik secara bertahap antara 3 dan 6 tahun dan memiliki prosentase yang  kecil jika dikaitkan dengan  factor  jenis kelamin. Kekuatan statis anak laki-laki terus meningkat secara linear 6-13 tahun, lalu diikuti oleh percepatan kekuatan yang terus meningkat  hingga remaja akhir.Wiggin dan asosiasi baru-baru ini melaporkan  data quadriceps dan  kekuatan otot lutut diukur dengan isokinetic dynamometry pada anak-anak 6 tahun sampai 13 tahun. Dan hasilnya adalah tinggi memiliki prediktor terbaik dari kekuatan otot anak dengan usia tersebut. Untuk pengukuran kekuatan otot pada anak Isokinetic dynamometr sampai saat ini adalah sebagai alat yang paling valid..