BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Posisi dan gerakan dari terlentang ke duduk merupakan gerakan fungsional
tubuh untuk membuat keseimbangan gerakan tubuh dan biomekanik gerakan yang
dilakukan sehari-hari. Tidak hanya vertebra dan pelvic yang bergerak
tetapi dari kepala hingga kaki ikut bergerak untuk menstabilkan gerakan
tersebut. Dan banyak komponen yang ikut berperan dalam gerakan tersebut seperti
otot, tulang, ligamen dan sendi.
Ada beberapa gerakan terlentang ke duduk antara lain terlentang ke
duduk secara langsung, terlentang ke duduk dengan memiringkan badan terlebih
dahulu, terlentang ke duduk dengan tambahan fleksi knee. Sedangkan duduk ke
terlentang juga terjadi secara langsung dan dari posisi memiringkan tubuh.
Dan gerakan terlentang ke duduk ( supine to sit) dapat menyebabkan
cedera pada vertebra atau low back pain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang terjadi pada pelvic, hip, dan knee pada gerakan dari terlentang
ke duduk ?
2. Komponen apa saja yang berperan dalam semua gerakan tersebut ?
3. Apakah yang terjadi pada pelvic, hip, dan knee pada gerakan dari duduk ke
terlentang?
4. Komponen apa saja yang berperan dalam gerakan tersebut diatas?
5. Cedera apakah yang akan terjadi pada terlentang ke duduk, duduk ke
terlentang?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk
memenuhi tugas Kinesiologi dan Biomekanik
2. Menambah
pengetahuan tentang menganalisis suatu gerakan yang sering dilakukan
sehari-hari.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Agar
mahasiswa terbiasa dengan menganalisis suatu gerakan untuk mengetahui gerakan
yang baik optimal dan mengantisipasi terjadinya cedera serta mengetahui
penanganan pada cedera.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Terdiri
atas:
BAB
I PENDAHULUAN meliputi Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan,Sistematika
Penulisan.
BAB
II PEMBAHASAN meliputi Pengertian, Gerakan terlentang ke duduk, Gerakan
duduk ke terlentang.
BABA
III PENUTUP melipti Simpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1. Terlentang
(supine)
Posisi telentang juga disebut dorsal recumben, mungkin diperlukan setelah
bedah spinal dan pemberian anastetik spinal tertentu. Pada posisi ini hubungan
bagian tubuh secara mendasar sama dengan posisi tubuh berdiri, kecuali bahwa
tubuh dalam posisi horizontal.
2.1.2. Duduk
(sit)
Gerakan
yang memposisikan postural dan ishium (tulang duduk) pada pelvic sebagai
tumpuannya.
2.2 Gerakan terlentang ke duduk (supine to sit)
Gerakan
terlentang ke duduk (supine to sit) dan gerakan duduk ke terlentang
(sit to supine )merupakan gerakan yang terjadi pada spine dan pelvic
dengan di support dan stabilisasi oleh neck, shoulder, hip, knee, dn angkle. Jadi peranan dan fungsi dari hip,
pelvic, dan spine tidak terlalu berat karena adanya assisted dari shoulder dan
knee. Gerakan yang melibatkan antara beberapa komponen ini tentu akan menghasilkan gerakan yang
fungsional dan menghemat energi yang dibutuhkan. Jadi fungsi dan peranan
hip dan knee tidak banyak sehingga otot, sendi, ligamen pada joit knee dan hip
hanya berfungsi sebagai stabilisasi pelvic dan spine. Gerakan ini juga dapat melatih stabilisasi tubuh dan keseimbangan tubuh.
Dan seperti itulah biomekanik yang terjadi pada gerakan tersebut.
2.2.1 Terlentang ke duduk secara
langsung (supine to sit).
a. Neck
flexi , otot : m. Longus capitis, m. Longus colli, m. Scalenus anterior,
m. Sternocleidomastoideus
b. Trunk
flexi , otot : rectus abdominis, illiocostalis thoracis
Diskus
bekerja (bagian anterior tertekan, ligamen posterior spine terulur, dan ligamen
anterior spine memendek)
c. Pelvic
anterior tilting :sacroiliac joint nutasi (ractus abdominis, dan gluteus
maximus)
d. Hip
sebagai fiksator dan stabilisator, otot iliopsoas dan rectus femoris yang long head, dan terjadi sedikit
medial rotasi hip semimembranosus dan
semitendinosus
e. Knee
sebagai stabilisator, ankle, foot, sebagai stabilisator.
Meniscus
bekerja, menjadi agar tidak ada gesekan antara femur & tibia secara
langsung dan ligamen LCL terulur.
f. Ligament yang terulur: spine(lig. Interspinosus,
lig.intertranversus, lig. Supraspinosus, lig. Logitudinal posterior), lig.sakroilliac anteriorà ng
yakin , hip (lig.
Iskifemoralis, lig. illiofemoraliis), knee ( lateral
colateral ligament), hip (ichiofemoral ligament).
2.2.2 Terlentang ke duduk dengan
memiringkan badan.
Fase 1
A. FLEXI KNEE : m. hamstring, m. gracilis, m.
popliteus, m. gastrocnemius, m. sartorius, m. plantaris.
B. NECK LEFT ROTATION : m.
sternocleidomastoideus
C. TRUNK LEFT ROTATION : ketika trunk berotasi ke kiri, maka m.external oblique kanan yang bekerja.
ketike trunk berotasi ke kanan, maka m.external oblique kiri yang
bekerja. FORCE COUPLE
D. ROM KNEE _+ 30
Fase 2
A. SHOULDER HORIZONTAL ADD : m. pectoralis
major
B. FLEKSI ELBOW : m. bicep
brachii
C. PELVIC ANTERIOR TILT : ketika bagian depan pelvic turun, yg bagian belakang
naik, sehingga menyebabkan hip flexor memendek dan hip ekstensor memanjang.
D. FLEKSI KNEE : m. Biceps femoris, m.
Semimembranosus, m.semitendinosus, m.popliteus, m.gracilis, m.sartorius.
E. ROM KNEE _+ 30
Fase 3
3
A. FLEKSI ELBOW : M. Bicep brachii
B.
ANTERIOR TILT: m. Rectus abdominis, m.
Gluteus maximus.
C.
ADD HIP : adductor magnus, adductor longus,
adductor brevis, pectineus, gracilis
D. ABD HIP: Triple gluteus, sartorius, tensor fasia
latae, piriformis.
E. FLEKSI
KNEE: m. Biceps femoris, m. Semimembranosus,
m.semitendinosus, m.popliteus, m.gracilis, m.sartorius.
Kemungkinan cidera :
tennis elbow .....????
Fase 4 terlentang ke duduk posisi terakhir
2.2.3 Terlentang ke duduk dengan
bantuan flexi knee
Gerakan
ini dimulai dengan flexi knee, flexi neck, flexi trunk, flexi shoulder
(membantu mempermudah duduk), anterior tilting, flexi plantar
(mempermudah duduk). Gerakan ini juga dapat membuat tubh lebih stabil dan
seimbang.
Fase 1
Fase 2
Bagian
|
Gerak
yang terjadi
|
Neck
|
Flexi neck (m. Longus capitis, m.
Longus colli, m. Scalenus anterior, m. Sternocleidomastoideus)
|
Trunk
|
Flexi trunk (m. Rectus abdominis,)
|
Pelvic
|
Rotasi anterior tilting (m.restus
abdominis, m. Gluteus maximus)
|
Hip
|
Flexi hip (m. Iliacus, m. Psoas major)
|
Knee
|
Flexi knee (m. biceps femoris, m.
semimembranosus, m. semitendinosus, m. Sartorius, m. Popliteus, m.
Gracilis)
|
ROM
|
Flexi Knee 120 degree
|
Ligamen
|
Knee (posterior cruciate ligament )
Hip ( ischiofemoral ligament)
|
Arthrokinematics
|
Terjadi pada hip joint, tetapi yang
bergerak acetabulum terhadap roll and slide searah yaitu ke anterior karena
concave bergerak ke convex.
|
2.2.4 Duduk ke terlentang secara
langsung (sit to supine)
Pada
keadaan ini fungsi trunk cukup berperan banyak untuk menahan postural
saat postural belum menyentuh permukaan (lantai/ bed) sepenuhnya, dimulai dari
servikal yang mempertahankan posisi kepala tidak terlalu mendengak & tetap
menghadap kedepan serta menahan kepala agar tidak jatuh atau menyentuh
permukaan lebih dahulu. Sacrum yang bekerja ekstra menjadi tumpuan saat tubuh
berada pada tahap menuju permukaan. hip dan knee ikut berperan dalam membantu
mempertahankan saat tubuh dalam tahapan menuju permukaan, sebenarnya kerja pada
hip dan knee termasuk dalam kerja fisiologis refleks, saat postural di tahap menjatuhkan
diri menuju permukaan, hip dan knee secara otomatis membantu gerakan itu
ditandai dengan berkontraksinya otot-otot ekstensi knee.
a. Posterior
tilt dari pelvic : sacroiliacjoint contranutasi
b. Hip
mengalami rotai lateral : (m. piriformis, M.sartorius, m. Quadratus femoris, m.
Gemellus superior dan inferior, m. Obturator internus dan externus)
c. Flexi
trunk ke ekstensi trunk (M. Erector spine, m. Multifidus, m. Semispinalis
thoracis, m, quadratus lumborum)
d. Neck
flexi : ( m. Longus
capitis, m. Longus colli, m. Scalenus anterior, m. Sternocleidomastoideus)
e. Ligament:
. Ligament yang terulur: spine(lig. Interspinosus,
lig.intertranversus, lig. Supraspinosus, lig. Logitudinal posterior), lig.sakroilliac anteriorà ng
yakin , hip (lig.
Iskifemoralis, lig. illiofemoraliis), knee ( lateral
colateral ligament), hip (ichiofemoral ligament).
2.2.5 Duduk ke terlentang dengan
memiringkan badan
Pada saat
inisiasi duduk ke tidur otot abdomen (M. Rectus Abdominis) bekerja sebagai
prime movement back fleksor secara kosentrik
dan otot back muscle secara eksentrik, M.
Quadriceps sebagai stabilisator. Kemudian terdapat gerakan fleksi dari kepala
dibarengi fleksi shoulder. Ligament yang membantu pada saat hip bergerak adalah
Ichiofemoral ligament.
1. A.
TRUNK LATERAL FLEXI : m. Rectus abdominis, m. Obliquus externu dan
internus abdominis.
B.PELVIC
ANTERIOR TILT :
ketika bagian depan pelvic turun, yg bagian belakang naik, sehingga
menyebabkan hip flexor memendek dan hip ekstensor memanjang.
C. FLEXI
KNEE : hamstring, gracilis, popliteus,
gastrocnemius, sartorius, plantaris.
ROM
KNEE _+ 100
2.3 Cedera
a. Ligamen
supraspinosus & interspinosus
Cederanya
karena ketika flexi trunk mendadak ligamentnya bisa putus.
b. Ligament
interspinosus bisa terjepit ??? ketika
terjadi gerakan ke ekstensi mendadak atau hyperekstensi trunk mendadak ketika
posisi tulang dan ligamen belum siap.
c. Memperburuk
keadaan pasien yang HNP
Karena
terlalu mengkompres anulus fibrosus.
d. Tennis elbow (nga ada
hubgnnya sama grakan tangan, Tenis elbow biasa kronis, overuse)
Penyebab : inflamasi periosteum
yang menutup epikondilus lateralis humeri, gerakan yang terus-menerus dalam
bentuk supinasi dan pronasi sehingga menimbulkan over strain pada otot-otot
ekstensor lengan bawah yang berorigo di epikondilus lateralis humerus.
Tidak ada
cedera yang parah atau berarti pada gerakan terlentang ke duduk atau duduk ke
terlentang karena gerakan ini merupakan gerakan fungsional yang hanya
memerlukan kontraksi sedikit pada otot sebagai penggerak aktif.
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Gerakan
terlentang ke duduk (supine to sit) dan gerakan duduk ke terlentang
(sit to supine ) merupakan gerakan yang terjadi pada spine dan
pelvic dengan di support dan stabilisasi oleh neck, shoulder, hip, knee, dn
angkle. Jadi fungsi dan peranan hip dan knee tidak banyak sehingga otot, sendi,
ligamen pada joit knee dan hip hanya berfungsi sebagai stabilisasi pelvic dan
spine. Gerakan ini juga dapat melatih stabilisasi tubuh dan keseimbangan tubuh.
Dan seperti itulah biomekanik yang terjadi pada gerakan tersebut.
DAFRAT PUSTAKA
http://oranosami.blogspot.com/search/label/Kesehatan (BUKU FUNDAMENTAL KEPERAWATAN VOLUME 2)
Clarckson,
hazen m. 2005. Joint motion and function assassment. Lippincott williams and
wilkins.
Neumann,
donald a. 2010. Kinesiology of the Musculoskeletal System (second edition).
Volve.
http://www.aroundhaihawaii.com/lifestyle/health
and fitness/2007 - 06 caregiving for patients
after.html, www.t – nation.com
0 komentar:
Posting Komentar