Pages

Sabtu, 23 Agustus 2014

Total knee Replacement & Total Hip Replacement



Data patient:
Name : Mrs. N.H
Age : 74 years old
Live : Melbourn, Australia.
Identity and X factor
- kind person
- if talk with her little louder
- quickly talk and little difficult to understanding
- 1 years ago her husband died so she still sad
- she have hobby reading book
History patient:
Patient came to clinic at june 24 2014. Early about 14 month ago operation in the knee left (TKR) side after that took operation in the right side of hip(THR)

Goal :
Patient back to Australia with good feel, there was no pain and absolutely happy.
Complaint
-       She feel there was something bounce in her knee and there was stiffness.
-       Antalgic gait or lyimping gait
-       Baker cycst
-       Leg Lenght Discrepancy so appears left longer than other.
Diagnosis
THR( Total Hip Replacement) on theright side and TKR(Total Knee Replacement) on the left side.
Treatmen:
1.       Massages. We can give in the left foot on knee and right side on the hip and on the knee
2.       LOS(Leg On Shoulder). In this position make massages on the posterior side more easier beside can give US. With LOS make knee Open Chain Position so Wave of the US can directly touch in to articulation.
3.       Traction. Traction to latero caudal way on the right hip, traction from the knee with flexion position also can give traction from the ankle combine with inrotasion or eksrotasion.
4.       US if there was scar tissue.
5.       Exercise focus on body and brain awareness it always be maintanance, propioseptif and balance.





PES Anserinus Bursitis

1.       Data patient
Miss G and have age about 18 years old. She live in jakarta, indonesia. Her hobby is play rugby. She have target in this september she must go jerman to contiune her study. She is kind girls, easygoing, and cheerfull.

2.       History patient
One years ago when she was playing rugby her friend fall and directly touch her knee on semi fleksion position. After that she check her condition in RS.O with diagnose menicus, MCL and LCL on the left side. Then doctor suppose her to take physical therapy. It took about 3 month, she was given US, Diatermy and SWT. She feel uncomfortable with her knee even she can’t to stand or walking around. Her family brought her to sensei and she can walk, to make sure about her condition. Her family took therapy in singapore which have specifical in knee joint. From the MRI have conclusion that Meniscus and ligamen better. Dokter in singapore give advice to take therapy which location near with home and have good effect for her condition. Now she feel knee pain, when bending knee pain, unstabil when lounges, baker cycst and little swollen.

3.       Diagnosis and basic concept.
PES Anserinus Bursitis

Basic Concept  :
Knee intracapsular there were sinovial fluid, meniscus, ligament and cartilages. Ekstracapsular there were muscle tendon, in the medial side is PES anserinus( semitendinosus, gracilis, and sartorius) have function as stabilitaion in medial knee beside of the MCL and which have function mover join call VMO (Vastus medial oblique). In the lateral side call ITB( illio tibial band) beside of the LCL have same function with it. PES anserinus Bursitis is condition which show there pain in medial proximal tibia, if we palpate location feel soft.

4.       Goal Patient :
She wanna be condition before injury, she want to run quickly as before.

5.       Treatmen
For the fist time treatmen PT still confuse this condition have stiffness around the knee and the symtomp was like PES anserinus Bursitis and sometimes she feel pain on medial below of pattelar(medial tibia proximal). So for the treatmen depend of her condition but the PT have plan treatmen (protocol) such as :
a.       Fisrt week for healing proses and rest, this week have priority for relief symtomatic problem.
b.      Second week until third week for strenghtening static, balance, and propioseptif.
c.       Fourth week until sixth week for strenghtening program but more increase load like gym program.
d.      Seventh week until nineth week for sport specific
Combine treatmen there were massages can use flush efflurage, US, LOS (Leg On Shoulder) add with US, after massages use ice to control inflame. When we use US for acute condition intensity about 0,4 – 0,8 and 1 – 1,5 used for cronic condition, suppose to use continous wave. Time when use US about 1 minutes or depend on area and era US it self.
Exercise for the treatmen there are squat( double leg squat/ single leg squat), lounges on stepper, lounges on magic box, crab squat with terabend, use wobble board closed eyes or opened eyes. The most important thing is alignment when exercise going on.


Senin, 11 November 2013

ANALISA BIOMEKANIK



BAB  I
PENDAHULUAN

1.1                       LATAR BELAKANG
Posisi dan gerakan dari terlentang ke duduk merupakan gerakan fungsional tubuh untuk membuat keseimbangan gerakan tubuh dan biomekanik gerakan yang dilakukan sehari-hari. Tidak hanya vertebra dan pelvic  yang bergerak tetapi dari kepala hingga kaki ikut bergerak untuk menstabilkan gerakan tersebut. Dan banyak komponen yang ikut berperan dalam gerakan tersebut seperti otot, tulang, ligamen dan sendi.
 Ada beberapa gerakan terlentang ke duduk antara lain terlentang ke duduk secara langsung, terlentang ke duduk dengan memiringkan badan terlebih dahulu, terlentang ke duduk dengan tambahan fleksi knee. Sedangkan duduk ke terlentang  juga terjadi secara langsung dan dari posisi memiringkan tubuh.  Dan gerakan  terlentang ke duduk ( supine to sit) dapat menyebabkan cedera pada vertebra atau low back pain.
1.2                       RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang terjadi pada pelvic, hip, dan knee pada gerakan dari terlentang ke duduk ?
2.      Komponen apa saja yang berperan dalam semua gerakan tersebut ?
3.      Apakah yang terjadi pada pelvic, hip, dan knee pada gerakan dari duduk ke terlentang?
4.      Komponen apa saja yang berperan dalam gerakan tersebut diatas?
5.      Cedera apakah yang akan terjadi pada terlentang ke duduk, duduk ke terlentang?




1.3                       TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk memenuhi tugas Kinesiologi dan Biomekanik
2.      Menambah pengetahuan tentang menganalisis suatu gerakan yang sering dilakukan sehari-hari.

1.4                       MANFAAT PENULISAN
Agar mahasiswa terbiasa dengan menganalisis suatu gerakan untuk mengetahui gerakan yang baik optimal dan mengantisipasi terjadinya cedera serta mengetahui penanganan pada cedera.

1.5                       SISTEMATIKA PENULISAN
Terdiri atas:
BAB I  PENDAHULUAN meliputi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan,Sistematika Penulisan.
BAB II  PEMBAHASAN meliputi Pengertian, Gerakan terlentang ke duduk, Gerakan duduk ke terlentang.
BABA III  PENUTUP melipti Simpulan.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1                       Pengertian
2.1.1.      Terlentang (supine)
Posisi telentang juga disebut dorsal recumben, mungkin diperlukan setelah bedah spinal dan pemberian anastetik spinal tertentu. Pada posisi ini hubungan bagian tubuh secara mendasar sama dengan posisi tubuh berdiri, kecuali bahwa tubuh dalam posisi horizontal.
2.1.2.      Duduk (sit)
Gerakan yang memposisikan postural dan ishium (tulang duduk) pada pelvic sebagai tumpuannya.

2.2                       Gerakan terlentang ke duduk (supine to sit)
Gerakan terlentang ke duduk (supine to sit) dan gerakan duduk ke terlentang (sit to supine )merupakan gerakan yang terjadi pada spine dan pelvic dengan di support dan stabilisasi oleh neck, shoulder, hip, knee, dn angkle. Jadi peranan dan fungsi dari hip, pelvic, dan spine tidak terlalu berat karena adanya assisted dari shoulder dan knee. Gerakan yang melibatkan antara beberapa komponen ini  tentu akan menghasilkan gerakan yang fungsional dan menghemat energi yang dibutuhkan. Jadi fungsi dan peranan hip dan knee tidak banyak sehingga otot, sendi, ligamen pada joit knee dan hip hanya berfungsi sebagai stabilisasi pelvic dan spine. Gerakan ini juga dapat melatih stabilisasi tubuh dan keseimbangan tubuh. Dan seperti itulah biomekanik yang terjadi pada gerakan tersebut.

2.2.1    Terlentang ke duduk secara langsung (supine to sit).
a.       Neck flexi , otot : m. Longus capitis, m. Longus colli, m. Scalenus anterior, m. Sternocleidomastoideus
b.      Trunk flexi , otot : rectus abdominis, illiocostalis thoracis
Diskus bekerja (bagian anterior tertekan, ligamen posterior spine terulur, dan ligamen anterior spine memendek)
c.       Pelvic anterior tilting :sacroiliac joint nutasi (ractus abdominis, dan gluteus maximus)
d.      Hip sebagai fiksator dan stabilisator, otot iliopsoas dan rectus femoris yang long head, dan terjadi sedikit medial rotasi  hip semimembranosus dan semitendinosus
e.       Knee sebagai stabilisator,  ankle, foot, sebagai stabilisator.
Meniscus bekerja, menjadi agar  tidak ada gesekan antara femur & tibia secara langsung dan ligamen LCL terulur.
f.        Ligament yang terulur: spine(lig. Interspinosus, lig.intertranversus, lig. Supraspinosus, lig. Logitudinal posterior),   lig.sakroilliac anteriorà ng yakin  , hip (lig. Iskifemoralis, lig. illiofemoraliis), knee ( lateral colateral  ligament), hip (ichiofemoral ligament).


2.2.2    Terlentang ke duduk dengan memiringkan badan.
Fase 1
A. FLEXI KNEE : m. hamstring, m. gracilis, m. popliteus, m. gastrocnemius, m. sartorius, m. plantaris.
B. NECK LEFT ROTATION : m. sternocleidomastoideus
C. TRUNK LEFT ROTATION : ketika trunk berotasi ke kiri, maka m.external oblique kanan yang bekerja. ketike trunk berotasi ke kanan, maka m.external oblique kiri yang bekerja. FORCE COUPLE
D. ROM KNEE _+ 30


Fase 2
A. SHOULDER HORIZONTAL ADD : m. pectoralis major
B. FLEKSI ELBOW : m. bicep brachii
C. PELVIC  ANTERIOR TILT : ketika bagian depan pelvic turun, yg bagian belakang naik, sehingga menyebabkan hip flexor memendek dan hip ekstensor memanjang.
D. FLEKSI KNEE : m. Biceps femoris, m. Semimembranosus, m.semitendinosus, m.popliteus, m.gracilis, m.sartorius.
E.  ROM KNEE _+ 30

Fase 3

3






A. FLEKSI ELBOW : M. Bicep brachii
B. ANTERIOR TILT:  m. Rectus abdominis, m. Gluteus maximus.
C.  ADD HIP : adductor magnus, adductor longus, adductor brevispectineus, gracilis
D. ABD HIP: Triple gluteus, sartorius, tensor fasia latae, piriformis.
E. FLEKSI KNEE:  m. Biceps femoris, m. Semimembranosus, m.semitendinosus, m.popliteus, m.gracilis, m.sartorius.
Kemungkinan cidera : tennis elbow .....????
Fase 4 terlentang ke duduk posisi terakhir







2.2.3    Terlentang ke duduk dengan bantuan flexi knee
Gerakan ini dimulai dengan flexi knee, flexi neck, flexi trunk, flexi shoulder (membantu mempermudah duduk),  anterior tilting, flexi plantar (mempermudah duduk).  Gerakan ini juga dapat membuat tubh lebih stabil dan seimbang.

Fase 1
Fase 2


Bagian
Gerak yang terjadi
Neck
Flexi neck (m. Longus capitis, m. Longus colli, m. Scalenus anterior, m. Sternocleidomastoideus)
Trunk
Flexi trunk (m. Rectus abdominis,)
Pelvic
Rotasi anterior tilting (m.restus abdominis, m. Gluteus maximus)
Hip
Flexi hip (m. Iliacus, m. Psoas major)
Knee
Flexi knee (m. biceps femoris, m. semimembranosus, m.  semitendinosus, m. Sartorius, m. Popliteus, m. Gracilis)
ROM
Flexi Knee  120 degree
Ligamen
Knee (posterior cruciate ligament )
Hip ( ischiofemoral ligament)
Arthrokinematics
Terjadi pada hip joint, tetapi yang bergerak acetabulum terhadap roll and slide searah yaitu ke anterior karena concave bergerak ke convex.



2.2.4    Duduk ke terlentang secara langsung (sit to supine)
Pada keadaan  ini fungsi trunk cukup berperan banyak untuk menahan postural saat postural belum menyentuh permukaan (lantai/ bed) sepenuhnya, dimulai dari servikal yang mempertahankan posisi kepala tidak terlalu mendengak & tetap menghadap kedepan serta menahan kepala agar tidak jatuh atau menyentuh permukaan lebih dahulu. Sacrum yang bekerja ekstra menjadi tumpuan saat tubuh berada pada tahap menuju permukaan. hip dan knee ikut berperan dalam membantu mempertahankan saat tubuh dalam tahapan menuju permukaan, sebenarnya kerja pada hip dan knee termasuk dalam kerja fisiologis refleks, saat postural di tahap menjatuhkan diri menuju permukaan, hip dan knee secara otomatis membantu gerakan itu ditandai dengan berkontraksinya otot-otot ekstensi knee.
a.       Posterior tilt dari pelvic : sacroiliacjoint contranutasi
b.      Hip mengalami rotai lateral : (m. piriformis, M.sartorius, m. Quadratus femoris, m. Gemellus superior dan inferior, m. Obturator internus dan externus)
c.       Flexi trunk ke ekstensi trunk (M. Erector spine, m. Multifidus, m. Semispinalis thoracis, m, quadratus lumborum)
d.     Neck flexi : ( m. Longus capitis, m. Longus colli, m. Scalenus anterior, m. Sternocleidomastoideus)
e.      Ligament: .        Ligament yang terulur: spine(lig. Interspinosus, lig.intertranversus, lig. Supraspinosus, lig. Logitudinal posterior),   lig.sakroilliac anteriorà ng yakin  , hip (lig. Iskifemoralis, lig. illiofemoraliis), knee ( lateral colateral  ligament), hip (ichiofemoral ligament).


2.2.5    Duduk ke terlentang dengan memiringkan badan
Pada saat inisiasi duduk ke tidur otot abdomen (M. Rectus Abdominis) bekerja sebagai prime movement back fleksor secara kosentrik dan otot back muscle secara eksentrik, M. Quadriceps sebagai stabilisator. Kemudian terdapat gerakan fleksi dari kepala dibarengi fleksi shoulder. Ligament yang membantu pada saat hip bergerak adalah Ichiofemoral ligament.

1. A. TRUNK LATERAL FLEXI : m. Rectus abdominis, m. Obliquus externu dan internus abdominis.

B.PELVIC  ANTERIOR TILT :
ketika bagian depan pelvic turun, yg bagian belakang naik, sehingga menyebabkan hip flexor memendek dan hip ekstensor memanjang.
C. FLEXI KNEE : hamstring, gracilis, popliteus, gastrocnemius, sartorius, plantaris.
ROM KNEE  _+ 100



2.3                       Cedera
a.       Ligamen supraspinosus & interspinosus
Cederanya karena ketika flexi trunk mendadak ligamentnya bisa putus.
b.      Ligament interspinosus bisa terjepit ??? ketika terjadi gerakan ke ekstensi mendadak atau hyperekstensi trunk mendadak ketika posisi tulang dan ligamen belum siap.
c.       Memperburuk keadaan pasien yang HNP
Karena terlalu mengkompres anulus fibrosus.
d.      Tennis elbow (nga ada hubgnnya sama grakan tangan, Tenis elbow biasa kronis, overuse)
Penyebab : inflamasi periosteum yang menutup epikondilus lateralis humeri, gerakan yang terus-menerus dalam bentuk supinasi dan pronasi sehingga menimbulkan over strain pada otot-otot ekstensor lengan bawah yang berorigo di epikondilus lateralis humerus.



Tidak ada cedera yang parah atau berarti pada gerakan terlentang ke duduk atau duduk ke terlentang karena gerakan ini merupakan gerakan fungsional yang hanya memerlukan kontraksi sedikit pada otot sebagai penggerak aktif.

















BAB  III
PENUTUP

SIMPULAN
Gerakan terlentang ke duduk (supine to sit) dan gerakan duduk ke terlentang (sit to supine ) merupakan gerakan yang terjadi pada spine dan pelvic dengan di support dan stabilisasi oleh neck, shoulder, hip, knee, dn angkle. Jadi fungsi dan peranan hip dan knee tidak banyak sehingga otot, sendi, ligamen pada joit knee dan hip hanya berfungsi sebagai stabilisasi pelvic dan spine. Gerakan ini juga dapat melatih stabilisasi tubuh dan keseimbangan tubuh. Dan seperti itulah biomekanik yang terjadi pada gerakan tersebut.












DAFRAT PUSTAKA

http://oranosami.blogspot.com/search/label/Kesehatan (BUKU FUNDAMENTAL KEPERAWATAN VOLUME 2)
Clarckson, hazen m. 2005. Joint motion and function assassment. Lippincott williams and wilkins.
Neumann, donald a. 2010. Kinesiology of the Musculoskeletal System (second edition). Volve.
http://www.aroundhaihawaii.com/lifestyle/health and fitness/2007 - 06 caregiving for patients after.html, www.t – nation.com