Spina bifida
Definisi Spina Bifidaadalah suatu cacat kelahiran yang menyebabkan tulang belakang dan syaraf mengalami kerusakan dalam kaitan dengan tidak sempurna mencakup tulang belakang, dan lesi pada serabut saraf. Kegagalan arcus vertebralis untuk berdifusi di bagian posterior sehingga meningen dan spinal cord tidak terlindungi. Hal tersebut terjadi sejak bayi baru lahir.
Penyebab
• Kekurangan asam folat pada saat kehamilan
satu gugus yang berperan dalam pembentukan DNA pada proses erithropoesis. Yaitu, dalam pembentukan sel-sel darah merah atau eritrosit (butir-butir darah merah) dan perkembangan sistem syaraf.
• Rendahnya kadar vitamin maternal
Rendahnya vitamin maternal yang di konsumsi akan mengurangi vitamin yang dibutuhkan dalam pembentukan embrio, apa lagi pada awal masa kehamilan, sehingga nutrisi yang dibutuhkan dalam membutuk tulang pada bayi, menjadi lambat dan kurang sempurna.
Jenis Spina Bifida
1. Occulta
merupakan spina bifida yang paling ringan. Satu atau beberapa vertebra tidak terbentuk secara normal, tetapi korda spinalis dan selaputnya (meningens) tidak menonjol.
Gejalanya :
• Seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang)
• Lekukan pada daerah sakrum
2. Meningocele
Adalah ketika kantung berisi cairan cerebro-tulang belakang (cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang) dan meninges (jaringan yang meliputi sumsum tulang belakang), tidak ada keterlibatan saraf. meningens menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba sebagai suatu benjolan dari cairan dibawah kulit.
Gejala :
• menonjolnya meninges
• sumsum tulang belakang
• cairan serebrospinal
3. Mylomeningiocele
Jenis spina bifida yang paling berat, dimana korda spinalis menonjol dan kulit diatasnya tampak kasar da merah. ini adalah ketika kantung berisi cairan cerebro-spinal, meninges, saraf dan bagian dari sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang mungkin tidak benar dikembangkan atau mungkin rusak. Tingkat kecacatan tergantung pada jumlah kerusakan saraf dan di mana spina bifida berada. Karena kerusakan kabel tulang belakang akan ada beberapa kelumpuhan dan hilangnya sensasi di bawah lesi.
Symtomatic (berdasarakan somatosensorik)
1. Penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru lahir
2. Jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya
3. Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki
4. Penurunan sensasi
5. Inkontinensia urin (beser) maupun inkontinensia tinja
6. Korda spinalis yang terkena rentan terhadap infeksi (meningitis)
Masalah fisioterapi
1. Somatosensorik
- Muscle tone: hypotone untuk tungkai
- Gerak: Kesulitan berjalan, saat bayi anak tidak bisa merangkak, kalau merangkak seperti merayap, bila duduk posisi kaki seperti huruf ”w,
- sensasi: penurunan sensasi
- keseimbangan: anak tampak aneh dalam perjalanan, sering jatuh, tersandung dan menabrak, kesulitan mengikat sepatu, kesulitan memasang dan melepaskan kancing, melempar dan menangkap bola, anak tampak lamban dalam bergerak halus dan kasar, benda yang dipegang sering jatuh.
- postur: Skoliosis, club foot
2. Kognisi
- Tidak pandai menggambar, tulisannya sangat jelek
- Sulit mengerjakan permainan jigsaw, menggunakan permainan yang konstruksional
- Sering dijumpai kesulitan bersekolah
- Pada beberapa kasus bersamaan dengan gangguan perkembangan emosional dan perilaku
Intervensi fisioterapi
1. Pasif exercise
2. Latihan diatas Bola
3. Tillting Table
4. Latihan Berjalan
5. Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi otot.
0 komentar:
Posting Komentar