Perkembangan secara Moskular
dari Bayi sampai Remaja.
Pertumbuhan otot rangka pada tahun pertama adalah
hasil dari peningkatan ukuran serat individu dan kemungkinan juga dipengaruhi oleh jumlah serat otot. Meskipun peningkatan terbesar dalam
jumlah otot serat
terjadi sebelum kelahiran.
Dan selanjutnya peningkatan serat otot tidak terjadi lagi selama tahun pertama
setelah melahirkan. Peningkatan jumlah serat diperoleh dari
hasil diferensiasi myoblasts ke sekunder myotubes dengan pembagian jumlah sel yang sudah ada.
Setelah kelahiran, pertumbuhan otot berasal dari peningkatan ukuran serat individu. Rata-rata serat otot ukuran saat lahir adalah sekitar 12 mikro meter. Diferensiasi serat otot berlanjut hingga postnatal. Saat kelahiran distribusi/pembagian dari Type serat otot I dari 28% sampai 41% di berbagai skeletal otot yang ada ditubuh manusia. Berukut ini adalah beberapa otot beserta lama proses pembentukannya, pembentukan Intercosta dan diafragma otot dari Type serat I membuthkan waktu 2 dan 7 bulan, soleus membutuhkan waktu pembentukan sekitar 8 -10 bulan.
Setelah kelahiran, pertumbuhan otot berasal dari peningkatan ukuran serat individu. Rata-rata serat otot ukuran saat lahir adalah sekitar 12 mikro meter. Diferensiasi serat otot berlanjut hingga postnatal. Saat kelahiran distribusi/pembagian dari Type serat otot I dari 28% sampai 41% di berbagai skeletal otot yang ada ditubuh manusia. Berukut ini adalah beberapa otot beserta lama proses pembentukannya, pembentukan Intercosta dan diafragma otot dari Type serat I membuthkan waktu 2 dan 7 bulan, soleus membutuhkan waktu pembentukan sekitar 8 -10 bulan.
Pembagian
proporsi dari setiap type otot juga berbeda-beda antara setiap individu dalam
seluruh otot rangka manusia hal ini berhubungan pula dengan usia individu
tersebut. Contohnya adalah
pembagian serat otot type 1 pada vastus
lateralis orang dewasa laki-laki adalah sekitar 15 % namun rata rata 50 % (Malina, Bouchard, dan
Bar-Or). Dan sebaliknya
dengan usia tertentu tidak ditemukan pembagian proporsi tipe otot I dalam otot vastus lateralis
anak-anak dari
5 sampai 15 tahun. Dalam sebuah studi kemudian menunjukan pembagian
serat otot type 1 pada umur 16 tahun yang kemungkin menunjukkan perubahan yang terjadi
relatif signifikan. Perubahan serat terus
berlanjut dan berdiferensiasi
sampai postnatal,
bahkan sampai
sebelumnya dewasa muda.
Perubahan sifat kontraktil otot rangka tergantung dari diferensiasi jenis serat itu sendiri. Otot-otot yang menjadi pembentuk otot postural mengalami proses pendewasaan yang lambat. Hal ini mungkin berkaitan pula dengan kecepatan releksasi yang terjadi pada otot tersebut. Beberapa karakteristik dari tipe slow twict adalah kecepatan lambat mereka dalam berkontraksi dan waktu relaksasi lebih lama. Ternyata ini juga berkaitan pula dengan lama proses pembentukan dari otot. Relaksasi otot dan konstraksi otot adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Kontraktilitas sifat otot yang diukur dengan menentukan ketegangan maksimal yang dapat dilakukan, waktu untuk melakukan ketegangan maksimal, dan dapat pula dengan penghitungan setengah kali relaksasi yang terjadi setelah melakukan konstraksi.
Para peneliti menemukan bahwa ada kaitanya antara relaksasi dengan usia seseorang sebagai contoh adalah otot seorang anak yang awalnya lambat dalam releksasi setelah kontraksi tetapi kecepatan relaksasi setelah konstraksi naik 2 kali lipat antara 3 sampai 10 tahun. Dalam pemeriksaan lebih lanjut dari fenomena ini, para peneliti menemukan bahwa kecepatan kontraksi meningkat karena kemampuan otot untuk releksasi lebih cepat.Sebuah mekanisme yang mungkin untuk mengubah kecepatan konstraksi dari otot itu sendiri adalah dengan kalsium reuptake yang maksimal.
Perubahan sifat kontraktil otot rangka tergantung dari diferensiasi jenis serat itu sendiri. Otot-otot yang menjadi pembentuk otot postural mengalami proses pendewasaan yang lambat. Hal ini mungkin berkaitan pula dengan kecepatan releksasi yang terjadi pada otot tersebut. Beberapa karakteristik dari tipe slow twict adalah kecepatan lambat mereka dalam berkontraksi dan waktu relaksasi lebih lama. Ternyata ini juga berkaitan pula dengan lama proses pembentukan dari otot. Relaksasi otot dan konstraksi otot adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Kontraktilitas sifat otot yang diukur dengan menentukan ketegangan maksimal yang dapat dilakukan, waktu untuk melakukan ketegangan maksimal, dan dapat pula dengan penghitungan setengah kali relaksasi yang terjadi setelah melakukan konstraksi.
Para peneliti menemukan bahwa ada kaitanya antara relaksasi dengan usia seseorang sebagai contoh adalah otot seorang anak yang awalnya lambat dalam releksasi setelah kontraksi tetapi kecepatan relaksasi setelah konstraksi naik 2 kali lipat antara 3 sampai 10 tahun. Dalam pemeriksaan lebih lanjut dari fenomena ini, para peneliti menemukan bahwa kecepatan kontraksi meningkat karena kemampuan otot untuk releksasi lebih cepat.Sebuah mekanisme yang mungkin untuk mengubah kecepatan konstraksi dari otot itu sendiri adalah dengan kalsium reuptake yang maksimal.
Kekuatan
otot pada anak-anak
memiliki hubungan
antara pertumbuhan tinggi dan berat
badan. Perubahan kekuatan dikaitkan dengan peningkatan dalam ukuran
otot dan pematangan otot itu sendiri. Ada beberapa karakteristik
kekuatan yang dapat menentukan seberapa kuat seseorang pada beban yang akan diberikan tergantung pula usia
individu, termasuk luas penampang otot, jenis
kelamin individu, ukuran tubuh,
jenis serat dan ukuran otot
yang sedang dinilai.
Otot membentuk hanya 25% dari total massa tubuh pada saat lahir. Namun, antara 5 dan 17 tahun, otot sebagai proporsi dari total massa tubuh meningkat dari 41% menjadi 53% pada laki-laki. Selama periode waktu yang sama prosentase untuk perempuan, 41% dan 42%, tidak berubah secara signifikan.
Otot membentuk hanya 25% dari total massa tubuh pada saat lahir. Namun, antara 5 dan 17 tahun, otot sebagai proporsi dari total massa tubuh meningkat dari 41% menjadi 53% pada laki-laki. Selama periode waktu yang sama prosentase untuk perempuan, 41% dan 42%, tidak berubah secara signifikan.
Tingkat
kenaikan kekuatan isometrik naik
secara bertahap antara 3 dan 6 tahun dan memiliki prosentase yang kecil jika dikaitkan dengan factor jenis
kelamin. Kekuatan
statis anak laki-laki terus meningkat
secara linear 6-13 tahun, lalu
diikuti oleh percepatan kekuatan
yang terus meningkat hingga
remaja akhir.Wiggin dan asosiasi
baru-baru ini melaporkan data
quadriceps
dan kekuatan otot lutut diukur dengan isokinetic dynamometry pada anak-anak 6 tahun sampai 13 tahun. Dan hasilnya adalah tinggi memiliki prediktor terbaik
dari kekuatan otot anak dengan usia
tersebut. Untuk pengukuran kekuatan otot pada anak Isokinetic dynamometr sampai saat ini adalah sebagai alat
yang paling valid..