Atrofi otot adalah penyusutan otot sehingga menjadi
lemah ini dikarenakan kelainan genetika yang terpaut kromosom X, mengapa
lakilaki lebih dominan terserang atrofi otot karena kromosom laki laki adalah
XY sedangkan kromosom perempuan adalah XX, maka untuk terjadi kelainan genetika
ini seorang perempuan harus memiliki bapak maupun ibu yang membawa sifat
kelainan tersebut demikinan ula laki laki cukup seorang dari salah satu saja
yang membawa sifat sudah dapat berakibat kelainan. Atrofi ini dapat berupa
atrofi otot pernafasan, otot jantung, maupun otot lainnya sehingga kebanyakan mengakibatkan
kematian di usia dini pada usia kurang dari 20 tahun.
Salah satu pendekatan terapik yang dilakukan adalah
transplantasi mioblast(sel sel otot yang tidak mengalami differensiasi),
sebelumnya dilakukan biopsy otot donor sehat ke bagian otot atropi. Pertama
kali ini dilakukan pada tahun 1990 pada pasien atrofi yang disuntikan mioblast
ke otot jempol kaki yang atrofi hal yang mengembirakan terjadi otot jempol kaki
mampu bergerak mejadi lebih kuat, meningkatkan kekuatan otot, dan massa dari
otot itu sendiri.
Pada awalnya transplantasi mioblas menunjukan 43%
menunjukan peningkatan kekuatan otot, 38% menunjukan kondisi tetap, dan 19%
mengalami penurunan. Meskipun ini masih kontrofersial namun para ahli dalam
bidang ini tetap optimis bahwa transplantasi ini mampu mngatasi kelemahan otot
dan mampu memperpanjang hidup terutama otot otot pernafasan dan otot untuk
berjalan sehingga mereka mampu hidup secara normal tidak tergantung pada kursi
roda.
0 komentar:
Posting Komentar