Fisioterapis sebagai
primary care sangat menghemat biaya.
Kejadian
ini saya temukan dalam sebuah buku yang berjudul Primarycare for physical
therapy yang mengungkapkan bahwa di Virginia Medical Center penanganan terhadap
back pain ada 2 buah model penanganan.
1.Pendekatan
lama untuk pasien back pain.
Pasien
menemui dokter kemudian mungkin dokter akan menyarankan untuk menemui seorang dokter
spesialis untuk mengetahui kondisi sebenarnya setelah itu pasien didiagnosis
dengan MRI. Pada akhirnya pasien disarankan untuk pergi menemui seorang
fisioterapi. Berdasarkan buku ini disebutkan biaya yang dihabiskan sekitar
2100- 2200 $ kalau kurs rupiah sekitar 21 juta-an. Dan sekarang coba bandingkan
dengan model penanganan yang baru.
2.
Pendekatan baru yang digunakan sekarang.
PAsien
dengan keluhan back pain langsung bisa datang ke dokter spesialis ataupun bisa
langsung ke fisioterapisnya. Dan biaya yang dihabiskan tentu saja lebih ringan
dan lebih murah, dan biaya yang disebutkan sekitar 900-1000 $ kurs rupiah 9 juta-an. Bisa dibayangkan biaya yang
dihabiskan jauh lebih murah 2 kali lebih ringan.
Hal
yang sangat disayangkan seandainya saja fisioterapis di Indonesia bisa langsung
melakukan primary care. Namun yang menjadi pertimbangan pula adalah bagaimana
dengan kemampuan dari fisioterapis itu sendiri. Kalau di Virginia Amerika
serikat untuk fisioterapisnya pasti nga diragukan lagi yang boleh melakukan
ijin praktek hanya mereka yang telah menempuh pendidikan S2. Menurut pembaca
bagaimana dengan fisioterapis Indonesia saat ini ??